Jumat, 07 Februari 2025

77. Jauhilah Semua Penyeru Menuju Neraka!

 Sejak memeluk Islam bersama ayah dan saudaranya, 

Hudzaifah ibn Al-Yaman menjadi sahabat yang sangat 

dekat kepada Rasulullah Saw. Ia menjadi Muslim yang 

benar-benar taat dan tunduk kepada Allah dan RasulNya. Ia terus mempelajari dan menghayati setiap ajaran 

dan perintah junjungannya, Rasulullah Saw. Ia tidak 

hanya menaati dan mengamalkan segala perintah Allah 

dan Rasul-Nya dari sisi lahiriah, tetapi juga benar-benar 

menghayati makna dan hakikat setiap ibadah yang 

dilakukannya. Karena itulah, ia dikenal sebagai sahabat 

yang memiliki pengetahuan khusus tentang rahasia batin 

dan berbagai hal tersembunyi dalam diri manusia.

Hudzaifah mampu membedakan antara orang yang 

beriman dan munafik. Bahkan, sahabat Umar ibn AlKhaththab tidak akan ikut menyalatkan seseorang yang 

mati jika Hudzaifah tidak ikut menyalatkannya. Hanya 

Hudzaifah yang diberi kabar oleh Rasulullah Saw. tentang

siapa saja orang yang benar-benar beriman dan siapa 
saja orang munafik. Setelah diberi tahu, ia berjanji tidak 
akan membocorkannya kepada siapa pun sepeninggal 
Rasulullah Saw.
Dalam majelis-majelis Rasulullah Saw., ia kerap 
bertanya tentang keburukan dengan maksud agar tidak 
tertimpa keburukan itu. Misalnya, ia pernah bertanya 
kepada Rasulullah Saw., ia bertanya kepada beliau, 
“Wahai Rasulullah, dulu kami hidup dalam kebodohan 
dan keburukan. Kemudian Allah Swt. melimpahkan 
kebaikan (Islam) kepada kami. Apakah setelah kebaikan 
ini akan ada keburukan?”
“Ya, ada, hai Hudzaifah,” jawab Rasulullah Saw.
“Ya Rasulullah, apakah setelah keburukan itu ada 
kebaikan lagi?” 
“Ya, ada, hai Hudzaifah! Tapi, kebaikan itu akan 
disertai keburukan.” 
“Ya Rasulullah, apa keburukannya?” desak Hudzaifah.
Rasulullah Saw. diam sejenak. Pandangan beliau 
ke depan seakan-akan menerawang berbagai peristiwa 
yang akan menjelang, lalu berkata, “Yaitu orang yang 
mengikuti ajaran selain ajaranku dan memberikan 
petunjuk selain petunjukku. Mereka berbuat kebaikan, 
tetapi sesungguhnya melakukan keburukan.”
“Ya Rasulullah, apakah setelah kebaikan akan ada 
keburukan lagi?” tanya Hudzaifah penasaran

“Ya, ada, yaitu orang yang mengajak ke pintu neraka. 
Barangsiapa mengikuti ajaran itu, mereka akan terseret 
ke neraka,” jelas Rasulullah Saw.
“Bagaimana ciri-ciri mereka, ya Rasulullah?”
“Mereka berasal dari kalangan kita juga dan berkatakata dengan bahasa kita,” tegas Rasulullah Saw.
Mendengar jawaban beliau, Hudzaifah ibn Al-Yaman 
tercenung. Setelah diam beberapa saat, ia bertanya 
lagi dengan penuh rasa ingin tahu, “Wahai Rasulullah, 
apakah yang harus kulakukan jika hidup di masa seperti
itu?”
“Tetaplah bergabung dengan kelompok Muslim dan 
pemimpin mereka!” 
“Tetapi bagaimana jika mereka tidak punya 
pemimpin?” 
“Hindarilah seluruh kelompok itu, bahkan meskipun 
kau harus menggigit pangkal pohon sampai kau mati
dalam keadan demikian,” ujar Rasulullah Saw. mengakhiri 
majelis hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...