Rabu, 04 Desember 2024

15. Racun Wanita Yahudi

Usai Perang Khaibar, seorang wanita Yahudi 

menyampaikan keinginannya untuk menjamu 

Rasulullah Saw. dan para sahabat. Ia bertanya tentang 

bagian daging yang paling beliau sukai. Seseorang 

mengatakan bahwa beliau menyukai daging kambing 

muda terutama bagian pahanya. Wanita Yahudi itu pun 

menyembelih seekor kambing, membakar dagingnya, 

lalu membubuhkan racun mematikan pada bagian paha. 

Setelah itu, ia menyiapkan semua masakannya.

Ketika Rasulullah Saw. keluar dari masjid setelah 

menunaikan shalat isya, beliau melihat seorang wanita 

berdiri di tempat yang gelap, memegang sesuatu di 

tangannya.

Rasulullah bertanya, “Ada apa? Mengapa kau berdiri 

di situ?” “Aku membawa sedikit daging panggang untuk Tuan. Aku berharap Tuan berkenan menerimanya,” ujar wanita Yahudi itu

Rasulullah Saw. mengucapkan terima kasih dan 
meminta salah seorang sahabat untuk mengambilnya. 
Kemudian, beliau mengajak para sahabat untuk makan 
malam dengan daging panggang itu. Namun, sebelum 
sempat dimakan, daging itu—dengan izin Allah—
mengatakan bahwa ia telah dibubuhi racun. Seketika 
itu juga Rasulullah Saw. melarang para sahabat memakan 
daging panggang itu. Namun, ada seorang sahabat yang 
telanjur memakan sepotong dan menelannya sehingga 
tidak lama kemudian ia mengeluh sakit dan akhirnya 
meninggal dunia.
Si wanita Yahudi itu dipanggil dan diinterogasi, tetapi 
ia tidak mengaku. Maka, Rasulullah Saw. mengambil 
sepotong daging dan berkata, “Sungguh, daging kambing 
ini memberitahuku bahwa ia telah dibubuhi racun! Jika 
memang tidak kauracuni, makanlah!” Akhirnya, wanita 
itu mengakui perbuatan jahatnya dan meminta maaf.
Rasulullah Saw. bertanya, “Mengapa kau melakukan 
perbuatan keji ini?”
Ia menjawab, “Kaumku berperang melawan kaummu 
dan banyak di antara kaumku yang terbunuh. Aku ingin 
meracunimu. Jika kau mati keracunan, berarti kau 
bukan seorang nabi. Jika kau seorang nabi, Tuhan pasti
menyelamatkanmu.”
Setelah mendengar keterangan wanita Yahudi itu 
dan karena ada seorang sahabat yang terbunuh akibat
racunnya, Rasulullah Saw. memerintahkan para sahabat 
untuk mengeksekusi wanita itu.
Dalam riwayat Muslim diceritakan bahwa setelah wanita 
Yahudi itu dihadapkan kepada Rasulullah Saw. lalu beliau 
menanyainya tentang racun itu, ia menjawab, “Aku ingin 
membunuhmu!”
Rasulullah Saw. berujar, “Allah tidak memberimu 
kemampuan itu (untuk membunuhku).”
Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau kita bunuh 
saja perempuan itu?”
“Jangan,” jawab Rasulullah Saw.
Anas yang meriwayatkan hadis ini menuturkan, 
“Setelah peristiwa itu, aku mengenal wanita itu sebagai 
orang yang sangat mencintai Rasulullah Saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...