Jumat, 21 Maret 2025

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah?


Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan tempat... 


Sa'ad gugur saat perang Badar.Sementara Khaitsamah gugur di medan Uhud , satu tahun kemudian.


Adz Dzahabi (Siyar A'lam Nubala) menyebutkan kisah Sa'ad dan ayahnya yg sama2 ingin bergabung dlm pasukan perang Badar.


" Biarkan aku yang berangkat. Kamu tetap tinggal di rumah untuk menjaga kaum wanita " ,

kata Khaitsamah kpd anaknya.


Sa'ad menolak. Tidak langsung mengiyakan. Bukan segera sepakat. Padahal urusan perang adalah urusan nyawa.


"Bila bukan surga urusannya, aku pasti mengalah",

kata Sa'ad kpd ayahnya.


Ayahnya pun tak mau mengalah. Ayahnya tetap bersikukuh berangkat.


Sama2 semangat....

Sama2 bersikeras untuk berangkat... Sama-sama tak mau ditinggal... Ayah dan anak sama2 senang beramal...


Ayah dan anak pun mengambil jalan tengah...

Caranya? Buat undian.


Rupanya, nama Sa'ad yg keluar. Beliau lalu berangkat kemudian gugur di medang perang Badar....


Satu tahun kemudian ayahnya, Khaitsamah, ikut dalam perang Uhud. Dan beliau termasuk yg gugur.


Radhiyallahu 'anhum.


Urusan surga memang prioritas bagi mereka yg beriman. Apapun dikorbankan asalkan dpt surga. Tiada yg dirasa berat dan tdk ada yg dianggap sebagai beban, jika sudah surga urusannya....


Prinsip mereka adalah ;

KALAU BUKAN SURGA URUSANNYA , AKU PASTI MENGALAH....


Artinya , kalau hanya persoalan dunia, hitung2an uang, bagi2 laba, cari untung, ketersinggungan pribadi,hal itu tidak jadi soal. Bukan satu problem. Berusaha untuk mengalah....


Tapi, kalau sudah surga urusannya, inginnya menjadi yg terdepan. Tak mau ketinggalan. Tak ingin dilewatkan.


Pernah dengar nama sahabat Abu Dahdah?


Beliau punya kebun dgn ratusan batang pohon kurma...


Satu ketika, ada dua orang bersengketa menemui Nabi Muhammad....


Mereka berdua hidup bertetangga. Masalah pagar atau pembatas tanah yg dipersoalkan.


Yg satu hendak membangun pagar. Yg lain memiliki satu pohon kurma. Untuk mendirikan pagar, pohon kurma itu mesti dihilangkan. Pohon kurma itu sudah ditawar supaya dijual saja. Ia yg akan membeli. Namun ditolak...


Nabi Muhammad berusaha menengahi dgn menjanjikan,

"Sudahlah, jual saja pohon kurma itu untuknya. Sebagai gantinya , engkau akan memiliki satu pohon kurma di surga"


Pemilik pohon kurma tetap enggan... 


Mendengar hal itu, sahabat Abu Dahdah justru yg terpanggil.


Kpd pemilik pohon kurma, Abu Dahdah menawarkan,

"Jual saja pohon kurma mu itu kepadaku, aku ganti dengan kebun kurma milikku"


Orang itu mau dan menerima tawaran Abu Dahdah. 


Disaksikan Nabi Muhammad, pohon kurma yg menghalangi pembangunan pagar itu dibeli oleh Abu Dahdah lantas diberikan kpd orang yg hendak membangun pagar.


Sementara kebun milik Abu Dahdah yg berisi ratusan pohon kurma diberikan kpd si pemilik pohon kurma...


Nabi Muhammad lantas memuji berulang-ulang ;


كَمْ مِنْ عِذْقٍ رَدَاحٍ لِأَبِي الدَّحْدَاحِ فِي الْجَنَّةِ


"Alangkah banyak tandan penuh kurma milik Abu Dahdah di surga"

(HR Ahmad dan dishahihkan Al Albani  dalam Ash Shahihah No.2964).


Kalau sudah surga urusannya jangan banyak pertimbangan...


Ayunkan kakimu...

Tinggalkan kehidupan  yg jauh dari agama...


Tidak usah ragu! Jangan bimbang...

Baarakallahu fiik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...