Rabu, 04 Desember 2024

KISAH MENAKJUBKAN DALAM KEHIDUPAN RASULLULLAH

 

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Sudah siap kan mengikuti 115 Kisah Menakjubkan Dalam Kehidupan Rasulullah dari awal?

Kita mulai One Day One Kisah.

1.Membersihkan Hati Nabi Saw.

Halimah binti Abi Dzuaib Al-Sa‘diyyah termenung. 
Lelah terbayang jelas di pelupuk matanya. Ia nyaris 
putus asa. Hari menjelang malam. Semua kawan yang 
datang bersamanya telah pulang kampung dan masing-masing membawa bayi untuk disusui. Hanya ia seorang 
yang bertangan hampa. Tampaknya, ia tak akan dapat 
rezeki dari orang Makkah. Tak seorang ibu pun yang rela 
menyerahkan bayinya kepada Halimah, karena mereka 
melihat tubuhnya yang kurus dan pakaiannya yang kusut 
koyak. Namun, ia ingat, ada satu bayi yang diabaikan 
para ibu susuan yang datang bersamanya dari kampung. 
Ia adalah putra Aminah binti Wahab. Mereka enggan 
mengambil bayi itu untuk disusui karena bayi itu tak lagi 
berayah. Mereka menyangka tak akan dapat rezeki lebih 
banyak dari seorang anak yatim. 
Akhirnya, dengan enggan, Halimah berkata kepada 
suaminya, “Demi Allah, aku tidak mau pulang tanpa
membawa bayi. Aku akan pergi kepada anak yatim itu 
dan mengambilnya.” 
Suaminya menimpali, “Ya, ambillah. Semoga Allah 
memberkahi kita karenanya.” 
Dan sungguh, Allah mengabulkan doanya. Hidup 
Halimah dan keluarganya diberkahi setelah mengambil 
bayi yatim itu, bayi yang kelak mengubah sejarah dunia. 
Pertama, air susu Halimah yang sebelumnya kering 
menjadi berlimpah. Kedua, hewan ternaknya yang 
tadinya kurus-kurus menjadi gemuk dan berlimpah air 
susu. Ketiga, unta tunggangan Halimah dan suaminya, 
yang tadinya lemah dan berjalan lambat, kini berjalan 
kencang sehingga bisa menyusul teman-temannya yang 
pulang lebih dulu.
Ketika Rasulullah Saw. berusia dua tahun, terjadi 
sesuatu yang sangat menakjubkan. Suatu hari, beliau 
main bersama teman sebayanya. Tiba-tiba dua lelaki 
berpakaian putih memegang dan membawa beliau 
dengan cepat menuju lembah, lalu meletakkannya 
di bawah sebuah pohon. Lalu, kedua laki-laki itu 
membelah dadanya dan mengeluarkan hatinya. Mereka 
mengeluarkan segumpal daging dari dalam hatinya. 
Salah seorang berkata, “Ini adalah bagian setan!” Lalu, 
keduanya mencuci hati Rasulullah dengan air zamzam 
dari wadah yang terbuat dari emas. Setelah itu, mereka
mengembalikan hati beliau ke tempat asalnya seraya 
berkata, “Ini adalah hati yang telah disucikan Allah dari 
segala cela!” Kemudian, mereka pergi meninggalkan 
beliau.
Anak-anak lain yang bermain bersamanya saat 
itu berlari kencang menuju rumah Halimah dan 
menceritakan apa yang terjadi. Tentu saja Halimah dan 
suaminya kaget dan mengkhawatirkan keselamatannya. 
Mereka bergegas mencarinya ke segenap penjuru. 
Akhirnya, mereka menemukan Muhammad telentang di 
bawah sebuah pohon dengan tubuh bermandi keringat.
“Apa yang telah terjadi padamu, Anakku?” tanya 
Halimah.
Muhammad menjawab, “Dua laki-laki berpakaian 
putih mendatangiku. Mereka membaringkan dan 
membelah dadaku. Lalu mereka mengambil sesuatu dari 
dalam dadaku. Aku tidak tahu, apa yang mereka ambil.”
Mendengar tuturan beliau, Halimah dan suaminya 
tercengang luar biasa dan berkata, “Ini adalah sesuatu 
yang luar biasa!”
Setelah kejadian itu, suami Halimah berkata, 
“Halimah, Istriku, aku takut sesuatu terjadi pada anak 
ini. Bagaimana kalau kita kembalikan kepada keluarganya 
sebelum terlambat?” 
Halimah setuju dan mereka pun membawa 
Muhammad menemui ibunya, Aminah.
“Apa yang kaulakukan? Bukankah dulu kau yang 
meminta agar anakku tinggal bersamamu?” tanya 
Aminah heran. 
Halimah bercerita, “Sesuatu yang luar biasa terjadi 
kepadanya dan aku mengkhawatirkan keselamatannya. 
Jadi, kukembalikan putramu .…”
Aminah berkata, “Apa yang telah terjadi? Ceritakanlah 
kepadaku! Apakah kau takut setan mengusiknya?”
“Ya, benar!”
“Tidak, demi Allah,” timpal Aminah, “Tidak ada 
jalan bagi setan untuk mengusiknya. Sungguh putraku 
ini memiliki keagungan luar biasa. Maukah engkau 
mendengarkan ceritaku?”
“Tentu saja,” jawab Halimah singkat.
Aminah pun bercerita, “Suatu hari, saat ia masih 
dalam kandungan, aku melihat cahaya keluar dari diriku 
menerangi istana-istana Busyra di Negeri Syam hingga 
aku dapat melihatnya dengan jelas. Demi Allah, saat 
mengandungnya, aku tidak merasa letih sedikit pun, 
bahkan terasa ringan. Dan ketika dilahirkan, ia letakkan 
kedua tangannya di tanah dan kepalanya tengadah ke 
langit. Jangan kau khawatir. Biarkanlah. Bawalah ia 
kembali ke kampungmu dengan selamat!”
Maka, Halimah kembali membawa Muhammad kecil 
ke rumahnya di perkampungan Bani Sa’diyah disertai 
perasaan bangga karena mengasuh dan menyusui 
seorang anak yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...