Suatu hari kabilah Mudhar datang menemui Rasulullah
Saw. Mereka datang membawa pedang, tetapi
berpakaian compang-camping terbuat dari kain kasar.
Tubuh mereka nyaris tidak tertutup kecuali bagian aurat.
Rasulullah Saw. sedih melihat keadaan mereka.
Wajah beliau berubah dan marah karena masyarakat
melupakan mereka yang fakir. Namun, akhirnya beliau
tahu bahwa mereka fakir bukan karena tidak punya
apa-apa, melainkan karena mereka tidak mau memberi
dan tidak mau meminta-minta kepada manusia. Mereka
merasa cukup dengan keadaan mereka. Kalaulah bukan
karena kumal dan rasa lapar yang tergambar pada wajah
mereka, tentu tidak ada seorang pun yang mengetahui
keadaan mereka.
Rasulullah Saw. memerintahkan Bilal untuk
mengumandangkan azan zhuhur. Usai shalat, beliau
berkhutbah membaca Surah Al-Nisâ’ ayat pertama dan
Surah Al-Hasyr ayat 18. Kemudian beliau menyuruh para
sahabat untuk bersedekah dengan harta, baju, gandum,
atau kurma. Beliau berkata, “Bersedekahlah, meskipun
dengan sebiji kurma!”
Para sahabat menjawab seruan Rasulullah Saw.
Mereka langsung pulang ke rumah dan kembali lagi
membawa sedekah masing-masing. Ada yang membawa
makanan, ada juga yang membawa pakaian. Wajah
Rasulullah Saw. kembali bersinar karena senang lalu
bersabda:
“Siapa yang menghidupkan suatu Sunnah yang baik
dalam Islam, baginya pahala dan pahala orang yang
mengerjakannya setelah ia, tanpa dikurangi sedikit pun.
Dan barangsiapa menghidupkan Sunnah yang jelek,
baginya dosa dan dosa orang yang mengerjakannya
setelah ia, tanpa dikurangi sedikit pun.”
Dalam riwayat Ahmad dan Thabrani diceritakan bahwa
Rasulullah Saw. kedatangan 400 orang yang meminta
makanan, sedangkan para sahabat yang ada di sana
saat itu hanya berjumlah 40 orang. Saat mereka datang,
Rasulullah Saw. berkata kepada para sahabat, “Berdirilah
dan berilah mereka makanan!”
Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami
tidak punya makanan kecuali untuk bayi dan anak-anak.”
Namun, beliau tetap berkata, “Berdirilah dan berilah
mereka makanan!”
Umar ibn Khaththab, yang juga hadir saat itu
berkata, “Wahai Rasulullah, kami mendengar dan kami
taat.”
Lalu, Umar dan para sahabat lainnya pergi ke
tempat penyimpanan makanan. Umar mengambil
kunci dan membuka pintunya. Ternyata, di dalamnya
ada tumpukan kurma. Para sahabat berkata kepada
para tamu, “Ambillah sesuka kalian!” Akhirnya, masingmasing lelaki mengambil sesuai dengan kebutuhannya.
Ternyata, kurma itu tidak berkurang sedikit pun, meski
telah diambil oleh 400 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar