Sabtu, 25 Januari 2025

65. Keutamaan Sedekah

 Suatu hari kabilah Mudhar datang menemui Rasulullah 

Saw. Mereka datang membawa pedang, tetapi 

berpakaian compang-camping terbuat dari kain kasar. 

Tubuh mereka nyaris tidak tertutup kecuali bagian aurat.

Rasulullah Saw. sedih melihat keadaan mereka. 

Wajah beliau berubah dan marah karena masyarakat 

melupakan mereka yang fakir. Namun, akhirnya beliau 

tahu bahwa mereka fakir bukan karena tidak punya 

apa-apa, melainkan karena mereka tidak mau memberi 

dan tidak mau meminta-minta kepada manusia. Mereka 

merasa cukup dengan keadaan mereka. Kalaulah bukan 

karena kumal dan rasa lapar yang tergambar pada wajah 

mereka, tentu tidak ada seorang pun yang mengetahui 

keadaan mereka.

Rasulullah Saw. memerintahkan Bilal untuk 
mengumandangkan azan zhuhur. Usai shalat, beliau 
berkhutbah membaca Surah Al-Nisâ’ ayat pertama dan 
Surah Al-Hasyr ayat 18. Kemudian beliau menyuruh para
sahabat untuk bersedekah dengan harta, baju, gandum, 
atau kurma. Beliau berkata, “Bersedekahlah, meskipun 
dengan sebiji kurma!”
Para sahabat menjawab seruan Rasulullah Saw. 
Mereka langsung pulang ke rumah dan kembali lagi 
membawa sedekah masing-masing. Ada yang membawa 
makanan, ada juga yang membawa pakaian. Wajah 
Rasulullah Saw. kembali bersinar karena senang lalu 
bersabda:
“Siapa yang menghidupkan suatu Sunnah yang baik 
dalam Islam, baginya pahala dan pahala orang yang 
mengerjakannya setelah ia, tanpa dikurangi sedikit pun. 
Dan barangsiapa menghidupkan Sunnah yang jelek, 
baginya dosa dan dosa orang yang mengerjakannya 
setelah ia, tanpa dikurangi sedikit pun.”
Dalam riwayat Ahmad dan Thabrani diceritakan bahwa 
Rasulullah Saw. kedatangan 400 orang yang meminta 
makanan, sedangkan para sahabat yang ada di sana 
saat itu hanya berjumlah 40 orang. Saat mereka datang, 
Rasulullah Saw. berkata kepada para sahabat, “Berdirilah 
dan berilah mereka makanan!”
Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami 
tidak punya makanan kecuali untuk bayi dan anak-anak.” 
Namun, beliau tetap berkata, “Berdirilah dan berilah 
mereka makanan!”

Umar ibn Khaththab, yang juga hadir saat itu 
berkata, “Wahai Rasulullah, kami mendengar dan kami 
taat.”
Lalu, Umar dan para sahabat lainnya pergi ke 
tempat penyimpanan makanan. Umar mengambil 
kunci dan membuka pintunya. Ternyata, di dalamnya 
ada tumpukan kurma. Para sahabat berkata kepada 
para tamu, “Ambillah sesuka kalian!” Akhirnya, masingmasing lelaki mengambil sesuai dengan kebutuhannya. 
Ternyata, kurma itu tidak berkurang sedikit pun, meski 
telah diambil oleh 400 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...