Sabtu, 25 Januari 2025

64. Adab Memelihara Masjid

 Para sahabat sangat memahami adab di masjid, 

selalu mempelajarinya, dan kukuh menjalankannya. 

Mereka sangat tekun dan berlomba-lomba memelihara 

kebersihan masjid. Itu mereka lakukan setelah suatu 

hari melihat Rasulullah Saw. membersihkan dahak 

di masjid dengan ujung ranting, lalu beliau meminta 

minyak wangi kepada yang hadir. Lalu seorang pemuda 

memberikan parfum jenis “khaluq”, dan beliau langsung 

memercikkannya ke bekas dahak tadi.

Setelah kejadian itu, beliau berbicara di depan 

hadirin mengajarkan bagaimana mengatasi masalah 

mulut.

“Siapa di antara kalian yang ingin dibelakangi Allah?” 

tanya Rasulullah Saw.

Para sahabat diam, terkejut mendengar pertanyaan 

beliau.

Namun, setelah beliau mengulangi pertanyaannya, 

mereka menjawab, “Tidak ada, wahai Rasulullah!

“Ingatlah,” lanjut beliau, “ketika kalian berdiri shalat, 
Allah Swt. ada di hadapan kalian. Maka, jangan meludah 
ke depan dan ke kanan. Jika mendesak ingin meludah, 
usaplah dengan pakaianmu, seperti ini ….” Rasulullah 
Saw. lalu melipat pakaian satu di atas yang lain.
Kemudian beliau juga memerintahkan agar masjid 
diberi harum-haruman dan dupa bakar, “Harumkanlah 
masjid kalian dengan asap dupa!” 
Kemudian beliau berpesan agar masjid dibersihkan 
dari kotoran seraya bersabda, “Dipampangkan kepadaku 
seluruh pahala umatku, sampai pahala orang yang 
membuang kotoran dari masjid.”
Dikisahkan bahwa suatu ketika seorang wanita berkulit 
hitam tinggal di salah satu pojok masjid. Ia mendirikan 
sebuah kemah kecil di sana. Ia adalah seorang budak 
milik seorang penduduk Makkah. Suatu hari, sang 
majikan kehilangan barang, dan mereka menuduh budak 
itu sebagai pencurinya. Ia diperiksa dan ditelanjangi lalu 
dihina sejadi-jadinya. Setelah diketahui bahwa ia bukan 
pelakunya, budak wanita ini mereka tinggalkan sehingga 
akhirnya ia pergi ke Madinah.
Wanita ini sangat rajin menyapu dan membersihkan 
masjid. Rasulullah Saw. menyukai pekerjaan wanita itu 
hingga ketika suatu hari beliau tidak melihatnya, beliau
bertanya kepada para sahabat. “Ia sudah meninggal, 
wahai Rasulullah,” jawab para sahabat.
Rasulullah Saw. menegur keras mereka karena 
dianggap memandang remeh masalah ini. “Apakah 
(dengan tidak peduli terhadap wanita itu) kalian 
merasa tidak menyakitiku? Tunjukkan kepadaku, mana 
kuburannya?!” tanya beliau keras.
Para sahabat mengantarkan Rasulullah Saw. ke 
kuburan wanita itu, kemudian beliau mendirikan shalat 
di dekat kuburan wanita itu dan berdoa untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...