Sabtu, 25 Januari 2025

63. Berkah Uang Delapan Dirham

 Suatu hari Rasulullah Saw. hendak belanja. Dengan 

bekal uang delapan dirham, beliau ingin membeli 

pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai 

di pasar, beliau melihat seorang wanita sedang menangis. 

“Mengapa kau menangis? Apakah kau sedang 

ditimpa musibah?” tanya Rasulullah Saw.

Wanita itu mengatakan bahwa ia adalah seorang 

budak. Ia menangis karena kehilangan uang dua dirham 

dan takut akan dipukuli majikannya. Maka, Rasulullah 

Saw. mengeluarkan dua dirham dan diberikan kepada 

budak wanita itu. Kini, uang beliau tinggal enam dirham 

lagi.

Rasulullah Saw. bergegas membeli gamis, pakaian 

kesukaannya. Namun, saat mau beranjak pulang, seorang 

laki-laki tua berteriak, “Barangsiapa memberiku pakaian, 

Allah akan mendandaninya kelak.” Rasulullah Saw. 

memperhatikan orang itu. Ternyata benar, pakaiannya 

compang-camping, tak pantas lagi dipakai. Maka, beliau

memberikan gamis yang baru dibelinya itu dengan suka 
rela kepadanya. 
Rasulullah Saw. pun meneruskan langkahnya hendak 
pulang. Namun, lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini, 
budak wanita tadi mendatanginya dan mengeluh bahwa 
ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum majikannya 
karena terlambat pulang. Memang, di masa itu, seorang 
budak, apalagi wanita, tak ubahnya binatang. Hukuman 
fisik sudah lazim diterima. Dan Rasulullah Saw. diutus 
salah satunya untuk membela kaum tertindas. Akhirnya, 
beliau dengan senang hati mengantarkan budak wanita 
itu ke rumah majikannya.
Sampai di rumah orang itu, Rasulullah Saw. 
mengucapkan salam, tetapi tidak ada yang menjawab. 
Beliau kembali mengucapkan salam. Baru pada kali 
ketiga, penghuni rumah menjawabnya. Tampaknya, 
semua penghuni rumah adalah perempuan. 
“Kenapa salam pertama dan keduaku tidak kalian 
jawab?” tanya Rasulullah.
“Kami sengaja diam karena ingin didoakan olehmu, 
wahai Rasulullah, dengan tiga kali salam.” 
Kemudian beliau menyerahkan budak wanita itu 
kepada pemiliknya dan menjelaskan persoalannya 
seraya berpesan, “Jika budak wanita ini salah dan perlu 
dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya.

Mendengar penuturan Rasulullah Saw. yang begitu 
tulus dan ikhlas, penghuni rumah terkesima dan terharu. 
Ia berkata, “Budak ini sekarang bebas karena Allah.” 
Tentu saja Rasulullah Saw. sangat senang 
mendengarnya. Beliau bersyukur sambil berkata, 
“Tidak ada delapan dirham yang begitu besar 
berkahnya daripada delapan dirham ini. Dengannya 
Allah telah memberi rasa aman kepada orang yang 
ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan 
membebaskan seorang budak.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...