Sabtu, 25 Januari 2025

59. Rasulullah dan Ahlu Shuffa

 Suatu saat ketika sedang berjalan-jalan, Rasulullah 

Saw. melihat Abu Hurairah r.a. duduk di pinggir 

jalan dengan tubuh yang tampak lunglai. Beliau tahu, 

sahabatnya itu sedang kelaparan. Beliau tersenyum 

seraya memanggil, “Hai Aba Hirr (panggilan Abu Hurairah 

r.a.)!”

“Labbaika, yâ Rasûlullah.”

“Ikutilah aku,” titahnya.

Maka, Abu Hurairah mengikuti Rasulullah Saw. 

yang berjalan ke rumahnya. Setelah diberi izin, Abu 

Hurairah masuk di belakang Rasulullah. Di dalam rumah, 

Rasulullah Saw. melihat satu wadah dipenuhi susu dan 

beliau bertanya kepada istrinya, “Dari mana susu ini?” 

“Seseorang mengirimkannya untukmu sebagai 

hadiah,” jawab istrinya. 

Rasulullah Saw. memanggil Abu Hurairah, “Hai, Aba 

Hirr!”

“Labbaika, yâ Rasûlullah.”

“Panggillah ahlu shuffah (kaum fakir yang menetap 
di serambi masjid Nabi)!” 
Seperti itulah kebiasaan Rasulullah Saw. Setiap kali 
mendapatkan sedekah, beliau langsung mengirimkannya 
kepada ahlu shuffah. Beliau tidak mengambil sedikit 
pun. Sementara jika mendapatkan hadiah, beliau akan 
memakan sebagian dan memberikan sebagian lainnya 
kepada para sahabat, terutama ahlu shuffah.
Ketika diperintahkan untuk memanggil ahlu shuffah,
Abu Hurairah r.a. berkata dalam hati, “Aku berhak 
mendapat seteguk lebih dulu untuk mengembalikan 
tenagaku. Toh nanti, kalau ahlu shuffah datang, tentu 
aku yang akan disuruh melayani mereka. Pasti nanti
aku akan mendapatkan sisanya.” Tetapi, ia tidak berani 
memintanya kepada Rasulullah Saw.
Abu Hurairah r.a. bergegas pergi memanggil ahlu 
shuffah. Saat tiba di rumah Rasulullah Saw., mereka 
langsung menempati tempat duduk masing-masing.
“Hai, Aba Hirr!”
“Labbaika, yâ Rasûlullah.”
“Terima ini dan bagikan kepada mereka!” perintah 
Rasulullah Saw.
Abu Hurairah pun menerima wadah susu itu. Lalu, 
ia memberikan kepada orang pertama untuk diminum 
sampai puas. Lalu, orang kedua, ketiga, keempat, sampai 
semuanya kebagian. Setelah itu, wadah dikembalikan

kepadanya, dan ia langsung memberikannya kepada 
Rasulullah Saw. Beliau menerimanya sambil tersenyum.
“Hai, Aba Hirr!”
“Labbaika, yâ Rasûlullah.”
“Kini, tinggal aku dan engkau.” 
“Benar, ya Rasulullah.”
“Duduklah dan minumlah,” pinta beliau. Ia pun 
duduk dan minum susu itu. Rasulullah Saw. beberapa 
kali menyuruhnya: “Minumlah!” sehingga Abu Hurairah 
terus-terusan minum sampai kekenyangan.
“Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, 
aku sudah kenyang,” ujar Abu Hurairah.
“Kalau begitu, berikan kepadaku!”
Abu Hurairah pun memberikan wadah itu. Rasulullah 
Saw. memuji Allah, membaca basmallah, lalu meminum 
susu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...