Dikisahkan bahwa ada seorang budak yang
hendak dijual di pasar. Para pembeli berdatangan
menawarnya. Ketika para pembeli mengerumuninya,
tiba-tiba budak itu berteriak lantang, “Barangsiapa ingin
membeliku, aku mengajukan syarat, yaitu jika waktu
shalat tiba, aku minta dibebaskan mengerjakan shalat
berjamaah di belakang Rasulullah Saw. Siapa pun yang
bersedia menerima syaratku ini, ia berhak membeliku.”
Akhirnya, seseorang bersedia memenuhi syaratnya
dan membeli budak itu. Sejak saat itu, ia dibebaskan
mengerjakan shalat berjamaah bersama Rasulullah Saw.
Ia selalu mendirikan shalat secara berjamaah dan tidak
pernah ketinggalan.
Suatu hari, Rasulullah Saw. tidak melihatnya di
barisan jamaah kaum Muslim. Beliau menanyakan
keberadaannya dan para sahabat menjawab, “Wahai
Rasulullah, budak itu sedang sakit.”
“Aku ingin menjenguknya,” ujar Rasulullah Saw.
Meskipun ia seorang budak, Rasulullah melihat
bahwa ia adalah kekasih Allah. Beliau bergegas pergi
ke rumah majikan budak itu, menjenguknya, dan
duduk di sampingnya. Setelah itu, beliau beranjak pergi
meninggalkannya. Kemudian Rasulullah berpesan kepada
para sahabat, “Kabarkan kepadaku keadaannya tiga hari
ke depan.”
Tiga hari kemudian, para sahabat menyampaikan kabar,
“Wahai Rasulullah, budak itu dalam keadaan sekarat!”
“Mari kita pergi menjenguknya,” ajak Rasulullah
kepada para sahabat.
Rasulullah Saw. bergegas pergi menjenguknya.
Namun, tidak lama budak itu bersua dengan Rasulullah,
karena Allah telah memanggilnya. Rasulullah sendiri
yang memandikan, mengafani, menshalati, dan
menguburkannya.
Banyak sahabat yang merasa iri melihat perlakuan
istimewa Rasulullah Saw. kepada budak berkulit hitam itu.
Menanggapi hal itu, Rasulullah Saw. membacakan
ayat 13 Surah Al-Hujurât [49]: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar