Kamis, 19 Desember 2024

37. Seorang Budak yang Mulia

 Dikisahkan bahwa ada seorang budak yang 

hendak dijual di pasar. Para pembeli berdatangan 

menawarnya. Ketika para pembeli mengerumuninya, 

tiba-tiba budak itu berteriak lantang, “Barangsiapa ingin 

membeliku, aku mengajukan syarat, yaitu jika waktu 

shalat tiba, aku minta dibebaskan mengerjakan shalat 

berjamaah di belakang Rasulullah Saw. Siapa pun yang 

bersedia menerima syaratku ini, ia berhak membeliku.”

Akhirnya, seseorang bersedia memenuhi syaratnya 

dan membeli budak itu. Sejak saat itu, ia dibebaskan 

mengerjakan shalat berjamaah bersama Rasulullah Saw. 

Ia selalu mendirikan shalat secara berjamaah dan tidak 

pernah ketinggalan.

Suatu hari, Rasulullah Saw. tidak melihatnya di 

barisan jamaah kaum Muslim. Beliau menanyakan 

keberadaannya dan para sahabat menjawab, “Wahai 

Rasulullah, budak itu sedang sakit.”

“Aku ingin menjenguknya,” ujar Rasulullah Saw.

Meskipun ia seorang budak, Rasulullah melihat 
bahwa ia adalah kekasih Allah. Beliau bergegas pergi 
ke rumah majikan budak itu, menjenguknya, dan 
duduk di sampingnya. Setelah itu, beliau beranjak pergi 
meninggalkannya. Kemudian Rasulullah berpesan kepada 
para sahabat, “Kabarkan kepadaku keadaannya tiga hari 
ke depan.”
Tiga hari kemudian, para sahabat menyampaikan kabar, 
“Wahai Rasulullah, budak itu dalam keadaan sekarat!”
“Mari kita pergi menjenguknya,” ajak Rasulullah 
kepada para sahabat.
Rasulullah Saw. bergegas pergi menjenguknya. 
Namun, tidak lama budak itu bersua dengan Rasulullah, 
karena Allah telah memanggilnya. Rasulullah sendiri 
yang memandikan, mengafani, menshalati, dan 
menguburkannya.
Banyak sahabat yang merasa iri melihat perlakuan 
istimewa Rasulullah Saw. kepada budak berkulit hitam itu.
Menanggapi hal itu, Rasulullah Saw. membacakan 
ayat 13 Surah Al-Hujurât [49]: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan 
seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. 
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara 
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. 
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha 
Mengenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...