Rabu, 18 Desember 2024

33. Tempat Orang Kikir dan Dermawan

 Aisyah r.a. menuturkan bahwa seorang wanita muda 

menghadap Rasulullah Saw. mengeluhkan tangan 

kanannya yang kaku tak dapat digerakkan. Ia berkata, 

“Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar tanganku 

sembuh seperti sedia kala.”

“Apa yang menyebabkan tanganmu seperti ini?” 

tanya Rasulullah Saw.

“Aku bermimpi Kiamat tiba. Neraka Jahanam 

menyala-nyala. Pintu-pintu surga telah dibuka. Lalu, aku 

melihat ibuku berada di tepi Neraka Jahanam. Pada 

salah satu tangannya ada sepotong lemak hewan, dan 

di tangan lainnya sepotong kain yang dipakai untuk 

menangkis kobaran api yang menyambar-nyambar.

‘Mengapa Ibu berada di tepi neraka? Padahal, 

Ibu taat kepada Allah dan ayah ridha kepadamu,’ aku 

bertanya kepada ibuku

‘Anakku, ketika di 
dunia aku adalah orang 
yang kikir! Tempat ini 
diperuntukkan bagi 
orang yang kikir,’ begitu ibuku men ja wab.
‘Apakah lemak 
dan kain yang ada di 
tanganmu itu?’
‘Kedua benda inilah 
yang pernah ibu sedekahkan 
selama di dunia. Hanya kedua benda 
inilah yang pernah kusedekahkan sepanjang hidupku.’
‘Lalu, di manakah Ayah?’
‘Ayahmu berada di surga. Ia orang yang dermawan. 
Surga diperuntukkan bagi orang dermawan.’
Lalu, aku pergi ke surga menemui ayahku. Ternyata, 
ia sedang berdiri di sisi telaga, memberi minum orangorang.
Lantas aku ber kata, ‘Ayah, ibuku adalah istrimu 
yang taat kepada Allah dan engkau ridha kepadanya. 
Sekarang, ia berada di tepi Jahanam. Api berkobar-kobar 
menyambar tubuhnya, sedangkan di sini Ayah memberi 
minum orang lain dari telaga Nabi. Berilah ibu seteguk 
air dari telaga ini!’
‘Wahai Putriku, Allah telah mengharamkan telaga 
Nabi ini untuk orang yang kikir dan berdosa,’ jawab 
ayahku.
Lalu, aku mengambil segelas air telaga itu tanpa 
seizin ayahku dan membawanya ke Neraka Jahanam. Aku 
meminumkannya kepada ibuku yang sangat kehausan. 
Tiba-tiba, aku mendengar suara, ‘Mudah-mudahan Allah 
menjadikan kaku tangan orang yang memberi minum 
orang kikir dengan air dari telaga Nabi!’
Sejak saat itulah tanganku menjadi kaku, wahai 
Rasulullah.”
Mendengar kisah wanita itu, Rasulullah Saw. 
meletakkan serbannya ke tangan wanita itu dan 
mendoakannya, “Ya Allah, demi kebenaran mimpi yang 
diceritakannya, sembuhkanlah tangan wanita ini!”
Seketika, tangan wanita itu kembali bisa digerakkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

115. Kalau bukan surga urusannya, aku pasti mengalah

Pernah mendengar nama Sa'ad bin Khaitsamah? Sa'ad dan ayahnya , Khaitsamah , sama2 gugur dlm pertempuran. Namun berbeda waktu dan te...