Menjelang terjadinya Perang Badar, Rasulullah
Saw. bersama Abu Bakar keluar dari tempat
peristirahatan untuk mencari kabar tentang kekuatan dan
persiapan pasukan Quraisy. Setelah berjalan agak jauh,
mereka bertemu dengan seorang laki-laki tua bernama
Sufyan Al-Dhamari. Rasulullah Saw. pura-pura bertanya
tentang pasukan Quraisy dan pasukan Muhammad.
“Aku tidak akan memberi tahu sebelum kalian bilang
siapa dan dari mana kalian datang!” kata orang tua itu.
Rasulullah Saw. menjawab, “Bila kau memberitahukannya maka kami akan katakan kepadamu siapa
kami.”
“Benarkah begitu?”
“Ya, betul.”
“Aku mendengar Muhammad dan para sahabatnya
telah keluar pada hari anu. Jika kabar itu benar, tentu
sekarang mereka sudah berada di tempat anu. Aku juga
mendengar pasukan Quraisy telah keluar pada hari anu.
Jika ini benar maka kini mereka berada di tempat anu.”
Ia menerangkan keadaan pasukan Muhammad dan
pasukan Quraisy, lalu bertanya, “Nah, sekarang, dari
pihak manakah kalian berdua?”
Rasulullah Saw. menjawab, “Kami dari ma’ (air).”
Kemudian, beliau dan Abu Bakar pergi meninggalkan
orang tua itu yang diam terpaku mendengar jawaban
Rasulullah Saw.
Saat tiba waktu sore, Rasulullah Saw. mengutus Ali
ibn Abi Thalib, Al-Zubair ibn Al-Awwam dan Sa‘d ibn
Abi Waqqash untuk memata-matai musuh. Ketiganya
menjumpai dua orang yang sedang mengambil air
untuk pasukan Quraisy. Kedua orang ini dibawa untuk
menghadap Rasulullah Saw., tetapi dihadang kaum
Muslim yang langsung menginterogasi keduanya. Ketika
ditanya berbagai pertanyaan, mereka menjawab, “Kami
hanya pemberi minum kaum Quraisy.” Namun, orangorang tidak memercayai ucapan mereka sehingga terus
mendesak bahkan memukuli mereka.
Ketika itu terjadi, Rasulullah Saw. sedang mendirikan
shalat. Usai shalat, beliau segera menemui mereka
dan berkata, “Jika kalian benar, kalian boleh memukul
keduanya. Namun, jika kalian salah, tinggalkan mereka.
Demi Allah, mereka berdua hanyalah pemberi minum
untuk kaum Quraisy.” Kemudian Rasulullah Saw. berpaling
kepada kedua orang itu dan berkata, “Sekarang,
ceritakanlah tentang kaum Quraisy!”
Mereka menjawab, “Pasukan Quraisy ada di balik
bukit ini.”
“Berapa jumlah mereka?”
“Banyak.”
“Kira-kira berapa?”
“Kami tidak tahu.”
“Berapa mereka menyembelih unta setiap hari?”
“Sembilan hingga sepuluh ekor!”
“Kalau begitu, jumlah mereka antara 900 hingga
seribu orang.”
“Siapa para pemimpin Quraisy yang ikut?”
“Utbah ibn Rabiah, Saibah ibn Rabiah, Abu AlBukhturi ibn Hisyam, Hakim ibn Hizam .…”
Kemudian Rasulullah Saw. berkata kepada semua
orang, “Perhatikanlah! Pasukan Makkah telah datang
kepada kalian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar