Ketika Rasulullah Saw. memimpin shalat jamaah
di masjid, tiba-tiba seorang makmum bersin
dan Muawiyah ibn Al-Hakam yang berada persis di
sebelahnya menjawab, “Yarhamukallâh (Semoga Allah
merahmatimu).”
Tentu saja orang-orang yang sedang shalat berpaling
kepadanya dengan pandangan menyalahkannya.
Muawiyah berkata, “Kenapa kalian melihatku seperti
itu?”
Orang-orang memukulkan tangan mereka ke paha
sebagai isyarat agar Muawiyah tak bicara. Maka, ia pun
diam hingga shalat usai.
Setelah shalat, Rasulullah Saw. menghadap kepada
jamaah dan berkata, “Ketika shalat, jangan sampai keluar
satu ucapan pun. Dalam shalat hanya ada tasbih, takbir,
dan bacaan Al-Quran.”
Muawiyah yang merasa bersalah berkata, “Wahai
Rasulullah, aku baru saja lepas dari keadaan jahiliah
dan memasuki Islam. Dan sesungguhnya, banyak di
antara kami yang biasa mendatangi dukun yang mengaku
memiliki ilmu gaib.”
“Jangan datangi mereka!”
“Di antara kami juga ada orang suka ber-tathayyur
(menganggap sial dengan sesuatu, seperti dengan suara
burung, dll.),” tambah Muawiyah.
“Itu adalah sesuatu yang dibuat-buat dalam dada
mereka. Jangan sampai semua itu menghalangi dari
tujuan mereka, karena semua itu tidak berpengaruh,
tidak mendatangkan manfaat maupun mudarat.”
Suatu hari orang Yahudi mendatangi Rasulullah Saw.
yang sedang bersama istrinya, Aisyah. Mereka berkata,
“Assamu ‘alaikum! (Kebinasaan bagimu).”
Rasulullah Saw. menjawab, “Wa ‘alaikum (Dan
atasmu juga)!” Aisyah r.a. juga menjawab, “Assamu
‘alaikum wa la‘anakumullah wa ghadiba ‘alaikum
(Kebinasaan bagi kalian, laknat, dan murka Allah atas
kalian).”
“Tahan ucapanmu, hai Aisyah. Kau seharusnya
berlemah lembut. Berhati-hatilah dari sikap keras dan
keji!” tegur Rasulullah Saw.
“Apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka
ucapkan?”
“Apakah kau juga tidak mendengar apa yang
kuucapkan? Aku telah membalas mereka. Ucapanku
dikabulkan, sedangkan ucapan mereka tidak akan.”
Dalam riwayat lain disebutkan, “Janganlah kau
(Aisyah) menjadi orang yang berbuat keji, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai perkataan yang keji
dan kotor.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar