Salah seorang sahabat yang juga gugur sebagai syahid dalam Perang Uhud adalah Hanzhalah. Ketika perang usai, para sahabat menemukan jasadnya basah dan masih meneteskan air. Para sahabat segera melaporkan
keadaannya kepada Rasulullah Saw.
“Jasadnya dimandikan malaikat. Tanyakanlah kepada istrinya, mengapa bisa demikian?” ujar Rasulullah Saw.
Maka, tiba di Madinah, para sahabat menceritakan keadaan Hanzhalah kepada istrinya, Jamilah binti Ubay ibn Salul:
“Suamimu telah gugur sebagai syahid di medan
perang kemarin. Bersabarlah, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan suamimu. Allah akan membalasnya dengan surga.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan
suamiku syahid di medan perang. Insya Allah, aku bersabar,” ujar Jamilah tegar
“Kami ingin bertanya kepadamu tentang suamimu.”
“Memangnya, ada apa dengan suamiku?”
“Kami menemukan jasad suamimu basah dan
masih meneteskan air. Lalu, kami laporkan kepada Rasulullah dan beliau bilang, suamimu telah dimandikan malaikat. Selanjutnya, Rasulullah menyuruh kami untuk
menanyakannya kepadamu, mengapa bisa demikian?”
“Oh … itu,” kata Jamilah agak malu, “sebenarnya,
aku dan suamiku baru saja menikah. Sebagai pengantin baru, kami lalui malam-malam laiknya orang yang baru menikah. Beberapa hari kemudian, kami mendengar
seruan untuk berjihad. Tanpa pikir panjang, suamiku bergegas bangun, mengenakan baju zirah, mengambil pedang, lalu keluar menuju medan perang dalam keadaan junub.”
“Sekarang, kami tahu mengapa suamimu dimandikan malaikat setelah ia berperang dengan gagah berani dan akhirnya gugur sebagai syahid,” kata para sahabat.
“Ini adalah karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Allah adalah pemilik
karunia yang besar,” tutur Jamilah dengan wajah berseri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar